27 Oktober 2010

Seringlah Berziarah Kubur

Posted On 21.46 by Al-Ishlahiyyah 0 komentar

Best Seller karya Aidh Al-Qarni




Oleh: Aid Al-Qarni



Tentu, hendaknya kita selalu mengingat kematian, yang akan datang setiap saat. Terkadang kita lalai dan lupa akan kematian, lupa peristiwa sesudah mati. Karena kita terperosok ke dalam maksiat, nafsu syahwat, syubhat, yang membuat Allah menjadi marah.

Diriwayatkan dari Maimun bin Mahram, ahli zuhud yang ahli ibadah dan alim, bahwa ia menggali sebuah lubang kubur di dalam rumahnya. Setiap malam ia masuk ke dalam kubur itu sambil menangis dan membaca al-Qur’an. Lalu, ia keluar lagi dan berujar kepada diri sendiri. ”Maimun sekarang engkau telah kembali ke dunia, kerjakanlah amal shaleh”, bisiknya dalam hati.

Mengingat mati bisa dilakukan dengan berziarah kubur. Seiring dengan berkembangnya peradaban, perkembangan budaya, berbagai macam godaan syahwat, ragam makanan yang lezat, corak pakaian dan barang-barang perabot, maka ziarah kubur jarang-jarang dilakukan. Akibatnya, kamatian pun dilupakan.

Ziarah kubur, mengucapkan salam kepada para penghuni makam, dan mendoakan mereka. Merenungi bagaimana pemusnah kenikmatan merenggut mereka, memasukkan mereka ke dalam liang yang gelap. Menarik mereka keluar dari rumah, gedung dan istana. Dahulu mereka makan minum, berfoya-foya, tertawa-tawa, mengendarai mobil mewah, menduduki jabatan tinggi, membangun gedung-gedung pencakar langit, dikawal tentara, dikerumuni banyak orang, bendera berkibar diatas kepala mereka, tetapi akhirnya semua direnggut dari tangan mereka, dan mereka dikuburkan ke dalam lubang-lubang yang sempti.

Dalam shahih Bukhari, Ibnu Umar ra, berkata Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam menarik pundakku, “Di dunia ini jadilah engkau seperti orang yang asing atau musafir”. Hanya orang-orang yang segera bertobat yang bersiap-siap menghadapi kematian.

Sa’id Ibnu Musayyib, ketika sekarat berujar, “Alhamdulillah. Selama empat puluh tahun, saya selalu berada di masjid Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, ketika muazin mengumandang azan”, ucapnya. Wallahu’alam.


Cara Membedakan Madu Asli dan Madu Palsu

Posted On 00.40 by Al-Ishlahiyyah 0 komentar


contoh madu asli
Madu asli atau madu palsu, bagaimana cara membedakannya? Berdasarkan survey dilapangan baik di Indonesia maupun di USA menunjukan bahwa hampir 80% madu yang beredar dipasaran adalah madu palsu. Lalu bagaimana caranya sebagai orang awam, kita bisa mengetahui madu itu Asli?
Madu asli sesungguhnya sangat mudah diketahui hanya dengan melihat dari sifat dan karakter fisiknya yang khas. Sayangnya, saat ini beredar madu palsu yang meniru sebagian dari sifat atau karakter fisik madu Asli. Sehingga bagi kebanyakan orang sangatlah susah untuk mengetahu keaslian madu, hanya dengan melihat secara fisik.
Madu Asli mempunyai beberapa karakteristik fisik yang tidak bisa dipalsukan:

  1. Memutar Optik: Madu asli mempunyai kandungan gula yang spesifik yang dapat mengubah sudut putaran cahaya terpolarisasi.
  2. Higroskopis: madu asli bersifat menyerap air, jika madu dibiarkan terbuka pada tempat dengan kelembaban udara tinggi maka madu akan bertambah encer.
  3. Madu asli jika dituangkan ke dalam air hangat tidak akan pecah atau air akan tetap jernih sebelum diaduk. Bagi madu yang sudah dicampur akan lebih cepat membuat keruh.
  4. Sedangkan sifat2 madu yang umumnya dipalsukan antara lain: sifat madu yang bisa membuat telor matang, tidak tembus koran atau jika dikocok mengeluarkan gas.
  5. Kandungan madu yang juga tidak bisa dipalsukan adalah adanya kandungan Enzim Diastase. Kandungan diatase inilah salah satu yang digunakan acuan SNI untuk menentukan madu itu asli atau tidak. Karena enzim ini hanya bisa dihasilkan dari kelenjar ludah lebah.
Klau begitu….susah juga ya? Untuk bisa mengetahui madu itu asli. Ada beberapa tips agar kita kita bisa mendapatkan madu asli:

  1. Usahakan saat membeli mengetahui jenis nectar madu tersebut. Karena tiap nectar mempunyai sifat dan karakter fisik yang khas. Misalkan madu kapuk dan Kaliandra, madu kapuk tidak akan mengkristal walaupun disimpan lama di kulkas, sedangkan madu kaliandra akan cepat mengkristal spt gula. Jadi jika membeli madu kapuk tapi madu tersebut mengkristal bisa dipastikan madu itu palsu atau dicampur.
  2. Belilah madu asli di tempat yang dipercaya, seperti di Peternakan Lebah. Jika tidak mengetahui dimana membeli madu yang asli setidaknnya bisa dilihat dengan membandingkan harganya.
  3. Lebih aman belilah madu ke peternak lebah yang telah mempunyai standar madu dari SNI. Dibawah ini lampiran standar madu dari SNI ttg madu.

Standar Madu Asli berdasarkan SNI 01-3545-2004

Jenis Uji

Satuan

SNI

Aktifitas Enzim Diastase

DN

Min. 3

Hidroxy Methyl Furfural (HMF)

Mg/kg

Maks. 50

Kadar air

% b/b

Maks 22

Gula Pereduksi

% b/b

Min. 65

Sukrosa

% b/b

Maks. 5

Keasaman

Ml N NaOH/kg

Maks. 50

Abu

% b/b

Maks. 0.50

Logam arsen (As)

Mg/kg

Maks. 0.50
Hal-hal diatas adalah sebagian cara untuk mengetahui madu asli atau madu palsu. (Refer: BinaApiari)

Untuk Informasi dan Konsultasi tentang Madu Asli dapat menghubungi:
081519777764      (Franky Abdullah)           --- Tangerang
02197477764        (Taufiq Abdullah)            --- Tangerang
02128800524        (Nurohman Abdullah)      --- Tangerang



06 Oktober 2010

Pesankan Aku Tempat di Neraka

Posted On 23.22 by Al-Ishlahiyyah 0 komentar

Rewriter: Tewfik Mooner

Sebuah kisah nyata di musim panas yang menyengat. Seorang kolumnis majalah Al-Mannar Al-Jadid mengisahkannya:

M
usim panas merupakan ujian yang cukup berat terutama bagi Muslimah untuk tetap mempertahankan pakaian yang dikenakan atau etika yang menjadi perhiasan. Gerah atau panas sekalipun tidak menjadikannya menggadaikan akhlak. Musim panas di negeri Arab memang sangat menyiksa. Perjalanan jauh tanpa pengatur udara cukup membuat banyak orang tergoda untuk lari dari syariat Islam.
Musim panas akan terasa kebalikan dari musim dingin. Pada musim dingin sekujur tubuh terasa dilapisi salju. Jalan keluarnya bisa dilakukan dengan menutup tubuh hingga leher rapat-rapat, insya Allah kehangatan badan bisa dijaga. Bagi kaum hawa, jilbab bisa multi-fungsi.

Di sebuah perjalanan yang cukup panjang antara Kairo-Alexandria; di sebuah mikrobus... seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan menutup aurat, karena kondisinya yang tampak "menantang kesopanan"; berbaju ketat dan amat minim dengan celana pendek yang  "irit" juga. Tubuh montoknya dan nyaris semua garis lekuk tubuhnya tergambarkan dengan nyata. Dia berdiri diantara deretan para penumpang lain yang bergelayut karena tidak mendapatkan jatah tempat duduk. Puluhan pasang mata melotot tiada berkedip.

Tentu saja cara berbusana seperti itu "mengundang" perhatian. Seorang kakek setengah baya berbaju putih dan berjenggot tebal yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan, bahwa pakaian seperti itu tentu saja melanggar aturan agama, norma dan adat ketimuran disamping mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri.

Apa respon si perempuan itu? Rupanya dia tersinggung dan murka. Ia ekspresikan kemarahannya karena merasa privasinya terusik. Hak berpakaian baginya ialah hak  prerogatif individu manusia-manusia merdeka. Ini era Hak Asasi Manusia, bung.

"Jika memang bapak merasa terganggu, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya tempat di neraka Tuhan Anda!!" bentak si perempuan itu.

Sebuah respon yang sangat frontal. Puluhan pasang mata tertuju. Sang kakek hanya beristighfar... ia terus menggumamkan kalimat-kalimat tauhid.

Beberapa penumpang turun. Lalu, dia duduk menggantikan, tepat di ujung kursi dekat bab al-khuruj, pintu keluar.


Detik-detik berikutnya suasana hening mencekam. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali wanita muda itu. Hingga sampailah perjalanan di penghujung tujuan: di sebuah terminal akhir mikrobus Alexandria.

Kini semua penumpang siaga turun, namun terhalangi oleh wanita muda tersebut yang masih terlihat tertidur, maklum ia berada persis dekat pintu keluar. "Bangunkan saja!" teriak salah seorang penumpang.

Tahukah apa yang terjadi? Wanita muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Dia menemui ajalnya. Seisi mikrobus histeris. Mereka beristighfar, menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan kakek tua yang duduk di sampingnya.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan!

Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat.
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk.
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah.

Dan, entahlah. Sudahkah wanita muda itu mendapatkan neraka yang ia booking?