Oleh: Taufik Munir
Abu Umamah bertanya kepada Rasulullah saw tentang perilaku apa yang semakin mendekatkannya kepada Allah, amal apa yang meninggikan derajat keagamaannya, serta pahala apa yang akan membimbingnya ke surga. Rasulullah menjawab singkat, "Puasalah. Karena manfaat puasa tak ada bandingnya". (HR. Nasaa'i).
Rupanya inilah rahasia mengapa para sahabat lain dan salafussalih berjibaku berpuasa, baik pada bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Terbukti di siang hari tidak pernah dapur rumah Abu Umamah mengepul saking konsistennya berpuasa. Begitupula ummul mukminin Aisyah rha. Beliau rajin berpuasa dan selalu berusaha puasa.
Fadhilah puasa Ramadhan dijelaskan oleh Rasulullah saw pada khutbahnya di akhir bulan Sya'ban, "bulan ini adalah bulan yang Allah jadikan puasa sebagai kewajiban dan bangun malam sebagai kesunahan. Barang siapa yang taqarrub kepada Allah dengan satu jenis kebajikan, seakan-akan ia melaksanakan satu fardhu selainnya. Barang siapa melaksanakan satu fardhu, ia seakan melaksanakan 70 fardhu selainnya.
Inilah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran balasannya hanya surga".Puasa mempunyai beberapa hikmah, diantaranya untuk menembus keluhuran spiritualitas manusia, memberangus dosa dan maksiat, serta memperkuat penolakan terhadap hal-hal yang halal. Sehingga kalau yang terakhir ini terjadi, berarti penolakannya terhadap sesuatu yang diharamkan menjadi terasa enteng.
Namun ada satu sasaran yang jauh lebih agung daripada itu, yaitu agar manusia mencapai derajat ketakwaan yang lebih tinggi. (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Al-Quran menyebut bulan puasa Ramadhan sebagai bulan al-Quran. Baik puasa ataupun al-Quran, kedua-duanya memberikan syafaat. Jika umat Islam yang berpuasa diberikan syafaat karena menolak makan-minum dan mengekang syahwat, sedang al-Quran memberi syafaat karena al-Quran mampu menggeser waktu tidur kita lebih lambat dari biasanya. Dalam Hadis dinyatakan: "bacalah al-Quran, sesungguhnya al-Quran akan memberi syafaat bagi pembacanya di hari Kiamat". (HR. Muslim).
Begitu istimewanya bulan Ramadhan, sampai-sampai Allah swt akan menghadiahi pintu sorga, khusus untuk orang yang berpuasa, yaitu sorga Rayyan. "Semua amal anak Adam hanya untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Ia khusus untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya", begitu firman Allah dalam Hadis riwayat Bukhari. Wallahu a'lam.
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar